Inovasi Malam Pertama
Iim Kamilah
_“Tuhan bekerja dengan memberi kita kapasitas untuk mencintai, dan itu menjadi tenaga yang kreatif dari dalam diri kita.”_ _– Ayu Utami_
Bulan tengah mengajak beranjak ke peraduan. Gulita malam mendekap raga. Princess Corona menyihir alam. Dewi Hajarwati, juara 1 Inovasi Pembelajaran memecah kesunyian. Via udara kami tembus batas. Komunikasi terjalin penuh berkah. Diskusi santai via zoom meeting. Obrolan sederhana berbuah emas.
_Orang pintar itu banyak tapi orang yang mau berbagi itu sedikit_
Sang juara inobel ini hebat. Cerdas dan mau berbagi. Aku sendiri sebelumnya hanya memandang kagum pada penemuan yang kubaca. Serasa mimpi bila bisa meraih. Namun malam ini Tuhan datang melalui dewi Inobel. Beberapa hari lalu dia datang menyapa di whatsapp. Bertanya cara buat soal on line. Dengan menyesal kujawab, “Punten, tidak bisa saya mah.” Beberapa hari kemudian dia hadir lagi memberi info link soal on line bikinannya. Masya Allah, hehehe, dasar juara inobel. Dia yang bertanya, dia yang menjawab.
Jadilah malam itu sang Dewi tampil menjadi trainer. Pelatihan via udara di malam buta tengah berlangsung. Membimbing dengan sabar setahap setahap dengan kiat praktis. Berhubung aku generasi X yang jadul, tentulah layaknya angkatanku. Aku pun sebenarnya malas pusing dengan teknologi meski berseliweran performance produk teknologi. Namun kali ini aku tertarik untuk bisa karena rasa cinta pada siswaku dan jeritan orang tua via KPAI. Merasa tertekan dengan banyaknya tugas yang diberikan guru di masa stay at home ini. Prihatin menyergap. Para siswa butuh suplay sistem belajar yang asyik, mudah, dan prakts. Pembelajaran jangan yang memberatkan psikologis siswa terutama di saat sedang corona begini. Keinginan membahagiakan siswa dan kerinduan pada sahabat menjadikan aku merasa harus bertahan menahan kantuk. Kunjungan seorang teman di gelombang suara menjadi obat rindu di saat masa kini yang tidak diperbolehkan saling menemui satu sama lain.
Malam itu tanpa kami sadari kami sudah sukses saling berbagi. Kubagi cara membuka kelas via zoom meeting, bu Dewi membagi cara pembuatan soal on line. Masya Allah. Kepiawaian bu Dewi mengajariku membuatku malam itu juga bisa mempraktekkan langsung. Besoknya Bu Dewi mengirimiku video tutorialnya. Alhamdulillah, otak atik jadinya ketagihan membuat variasi soal. Tertantang berpikir keras hingga lembur untuk mendesain pembelajaran. Tekadku, desain ini harus bisa selesai malam ini sehingga besok pagi bisa launching. Siswaku bisa belajar dengan bahagia. Cukup hanya dengan klik link yang kuberikan, mereka bisa belajar dengan asyik. Guru pun asyik karena sistem ini membuat segalanya jadi praktis. Guru enak, siswa enak. Sistem sendiri yang mengoreksi, menganalisis butir soal, memberi bahan untuk keputusan remedial, menyajikan rekap daftar nilai secara otomatis.
مَنْ سَنَّ سُنَّةً حَسَنَةً فَلَهُ أَجْرُهَا وَأَجْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا
_“Barang siapa melakukan hal baru yang baik maka ia mendapat pahalanya dan mendapat pula pahala orang lain yang mengerjakan hal baru yang baik itu.” [HR. Muslim]_
Aku ingin berbagi kebahagiaan dan karuni ini. Aku ingin teman-temanku turut menikmatinya. Teman-teman kreatif dan bermindset sama akhirnya menjadi “pejuang sinyal” (begitu Bu Dewi mengistilahkan). Menerobos segala kesulitan tahapan demi siswa. Akhirnya hari ini semua berhasil. Senyum merekah di bibir kami.
Ini malam pertama yang penuh keajaiban. Malam petunjuk itu datang.
Doakan kami, Nak.
Sejak malam ini, Ibu gaptek sedang termotivasi untuk terus berinovasi.
Besok kami ingin terus mencoba lagi berbagai kreatifitas untuk kebahagiaanmu belajar.
Suksesmu bahagia kami.
_Keluarlah dari comfort zoon, tembus tantangannya, raih sinyal keberhasilan_
_Inna ma’al-‘usri yusrā_
_Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan._
_Mari sukseskan era merdeka belajar_
_Sekolah bukan penjara tapi wadah entertain edukasi_
# Iim Kamilah
#Tambun/Jabar
#Episode KGPBR writing community challange (10)
5 thoughts on “Inovasi Malam Pertama”