Corona : Dilematis antara Realis dan Idealis

Corona: Dilematis antara Realis dan Idealis
Oleh: Siti Ropiah

Wabah Corona makin mengganas. Orang yang terpapar makin banyak. Kematian pun bertambah. Informasi tentang Corona mewarnai langit WA dan media masa. Beberapa daerah berstatus zona merah. Termasuk Bekasi baik kota maupun kabupaten.

Corona menyerang tak pandang bulu. Dari orang biasa sampai kalangan elit. Dari rakyat sampai menteri. Termasuk wakil Gubernur Jawa Barat Bapak Nana positif Corona.

Beberapa cara dapat dilakukan untuk atasi Corona. Di antaranya Lockdown, Social Distancing, Isolasi dan Herd Immunity.

Beberapa negara mengambil sikap cepat dengan lakukan lockdown. Seperti China, yang dalam dua bulan telah mampu atasi Corona. Bagaimana dengan Indonesia?

Indonesia dengan penduduk lebih dari 200 juta, sepertinya kesulitan menerapkan salah satu cara yang ada tersebut di atas. Hal itu disebabkan
Pertama, kemampuan pemerintah yang terbatas dalam memenuhi kebutuhan rakyatnya bila dilakukan lockdown. Rakyat atau masyarakat tidak dapat berdiam diri di rumah, sementara untuk penuhi kebutuhan makan saja, mereka harus mencarinya hari itu. Hal ini disebabkan sebagian penduduk Indonesia masih berada di bawah garis kemiskinan. Sementara itu, pemerintah tidak miliki dana yang cukup untuk atasi hal tersebut.

Kedua, pemahaman yang salah dari sebagian masyarakat tentang Corona. Hal ini menyebabkan imbauan pemerintah untuk Social Distancing tidak dapat dilakukan. Hal itu disebabkan sebagian masyarakat memahami ketika tidak ada ciri-ciri terserang Corona, maka santai saja. Padahal tidaklah demikian.

Ketiga, fasilitas yang kurang memadai. Indonesia tidak memiliki fasilitas yang memadai terkait penanganan kasus Corona. Seperti peralatan medis yang kurang, rumah sakit yang belum memadai. Hal ini menyebabkan isolasi yang dilakukan tidak berjalan dengan baik.

Sementara Herd Immunity sepertinya sulit diterapkan di Indonesia. Karena bila itu dilakukan seperti membiarkan bunuh diri masal. Walaupun ada yang berpendapat hal itu bisa saja dilakukan dengan kombinasikan bersama cara lain seperti Social Distancing.

Ketiga hal tersebut menyebabkan terjadi dilema antara menerapkan salah satu cara atasi Corona dengan kondisi masyarakat dan fasilitas yang dimiliki.

Sejatinya Indonesia Harus Mencari Cara yang Tepat Atasi Corona

Salam Perindu Literasi
#Gurfati Jannati. Cikarang, 24 Maret 2020. Pukul 07.14 WIB
# Tantangan Hari ke-7

6 thoughts on “Corona : Dilematis antara Realis dan Idealis

  1. Pingback: ducati panigale
  2. Pingback: Booster Pump
  3. Pingback: coconut water
  4. Pingback: wings789 wallet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *